Sabtu, 14 Desember 2013

Pengalaman Pertama di Raudhah....

Mendarat di Bandara King Abdul Aziz (KIA) Jeddah menjelang Subuh sekitar jam 4 pagi. Sujud sukur di lantai Bandara KIA menjadi sujud pertamaku di tanah suci. Kegiatan selanjutnya antri toilet sekalian ambil air wudhu. Kami sholat subuh berjamaah di area ruang tunggu kedatangan. Setelah itu aktifkan HP (saat itu aku pakai nomor perdana Mobily yang sudah dibelikan KBIH sejak sebelum berangkat ke tanah suci). Ngantri ngecharge HP, Koordinasi Regu, Pemeriksaan Pasport, dst, dst...

Singkat cerita kami baru berangkat ke Madinah sekitar jam 14.00 dan sampai di Hotel Manazil Al Harom Madinah sekitar Jam 22.00. Setelah dapat kamar, mandi dan makan malam saya mengajak istri untuk menuju Masjid Nabawi. Kalau nggak salah sekitar jam 24.00 malam.

Sampai dipintu gerbang Masjid Nabawi sekitar Toilet 5 yang berjarak sekitar 200 M dari hotel kami (saya bersama istri dan bu Saeran) bertemu dengan seseorang lelaki berpakaian ala arab yang tanpa kami minta dia menjelaskan pintu masuk khusus wanita melalui pintu 25.

Yang saya tahu dia menyebut "...Nisa.... 25..."
Akhirnya aku mengantar istriku dan Bu Saeran menuju pintu 25. Sedang aku sendiri kemudian masuk pertama kali ke Masjid Nabawi  melalui pintu yang paling dekat dengan makam Nabi. Wow....
Belakangan saya baru tahu kalau ternyata pintu itu sering digunakan untuk keluar jamaah yang selesai melakukan Ziarah ke Makam Nabi.

Setelah Sholat Jama Takhir Maghrib dan Isya di Masjid Nabawi, saya melihat ada sebuah tempat yang ramai dengan jamaah dan saya pun menduga mungkin ini yang orang bilang Raudhah. Subhanallah...

Spontan muncul keinginan kuat untuk bisa ikut merasakan sholat sunah dan berdoa di Raudhah. Saya pun masuk melalui pintu yang dijaga askar, yang belakangan saya baru tahu kalau ternyata pintu itu sering digunakan untuk keluar jamaah yang selesai melakukan sholat dan berdoa di Raudhah. Untung si askar yang berseragam kecoklatan itu tidak melarangku... atau mungkin dia lagi ngelamun kali ya... he he he...

Akhirnya tanpa diduga sebelumnya, saya malam itu, tanggal 24 Oktober 2010 dini hari dapat menikmati syahdunya berdzikir diatas karpet hijau Raudhah. Sebenarnya masih belum puas berdoa dan sholat sunnah di Raudhah tetapi saya khawatir istri dan Bu Saeran sudah menunggu. Saya beranjak untuk meninggalkan Raudhah, tetapi saat mengantri ke arah pintu keluar saya melihat banyak orang bergerombol mengantri untuk sholat di depan Mihrab Nabi. Saya pun akhirnya ikut dalam antrian jamaah tersebut.

Tetapi ada seorang anak yang saya lihat masih sangat muda berpakaian arab yang mengatur antrian itu.
Banyak diantara jamaah yang sedang mengantri diminta segera keluar olehnya. Sambil memejamkan mata saya pun berdoa dan dengan harap-harap cemas saya tetap mengantri.

Dan... akhirnya...

Alhamdulillah Allah masih mengasihani saya dan membiarkan saya bisa menikmati sholat sunnah di depan Mihrab Sang Nabi....  

Alhamdulillah Ya...Rabb...
Suasana di Raudhah Oktober 2010

1 komentar:

  1. Wah terbayang bisa dzikir di karpet hijau, sungguh pengalaman luar biasa ya Pak. Saya pun ingin sekali berlama lama di Raudhah, pengalamannya saya tulis disini
    https://ceritanggita.blogspot.co.id/2017/08/pengalaman-ke-raudhah-berpencar-dan.html

    BalasHapus