Sabtu, 14 Desember 2013
Koper terberat...
Sekitar seminggu menjelang kepulangan ke tanah air, setiap jamaah sudah harus mulai packing koper besar. Aturan dari pihak Garuda menyebutkan bahwa berat koper maksimal adalah 32 kg per Jamaah. Saat itu terus terang karena saya banyak membawa air zam zam, sedikit kurma nabi dan coklat serta oleh-oleh berupa pasmina dan sajadah asli dari tanah suci yang cukup banyak, koper besar saya dan koper istri nggak cukup menampung barang bawaan yang menggunung. Untung saja ada koper Pak Abu yang sudah tidak Bau. Karena saya tahu Pak Abu tidak banyak membeli oleh-oleh. Jadi ya lumayan...lah.
Mungkin sudah demikian Allah mengaturnya ... he he he...
"Pak Abu saya nitip barang-barang saya ya..? Nanti sampai di Magelang saya siap mengambilkan koper Pak Abu di Depag dan langsung saya antarkan ke rumah Pak Abu...!"
"Yo wis kono...! Maturnuwun...!" jawab Pak Abu diiringi senyum khasnya..
Saat packing telah tiba.
Saya gunakan seluruh kemampuan saya untuk mengatur barang bawaan dengan cermat. Koper besar saya penuh dengan berbagai bagai barang bawaan, sampai sampai tidak ada tempat lowong lagi yang tersisa. Yang paling banyak sih... Sajadah dan Air Zam Zam. Setelah selesai packing, saya coba mengangkatnya... wuuiiihhh Mantaabbb... bangettss.
Koper istri juga penuh dengan barang bawaan, dan cukup berat juga.
Tapi saya nggak tahu berapa berat kedua koper tersebut.
Alhamdulillah beberapa barang bawaan yang sudah tidak muat lagi di koper saya dan istri saya titipkan di koper Pak Abu yang menurut saya cukup lengang... he he he.. beberapa pakaian dan kain ihram saya.
Siiippp semua dah berreesss. Tinggal diangkut...
Selepas packing kebetulan saya dan istri berencana untuk pergi ke Masjidil Haram, jadi kami tidak bisa mendampingi koper koper tersebut saat ditimbang oleh petugas di Hotel.
Maka pergilah kami dengan bersemangat ke Masjidil Haram untuk memanfaatkan detik detik terakhir selama kami di Makkah. Mumpung masih bisa ke Masjidil Haram, kapan lagi bisa menikmati sholat didepan kabah. Setuju.. kan...???
Kalau nggak salah keesokan harinya, Pak Andi, salah satu tetangga kamar, di lantai 9 Hotel Maabdah mendekati saya sambil berkata. "Tau nggak kemarin waktu ditimbang, koper siapa yang paling berat...?"
"Koper siapa memangnya...?" kataku polos. "Ya kopermu itu mas..!" kata Pak Andi sambil merenges penuh makna. "Beratnya berapa coba..?" katanya lagi.
Tanpa menunggu jawabanku Pak Andi mengatakan : "Beratnya 42 Kg..!"
"Haahhhh...!" jawabku sedikit takjub campur geli setengah mati. Kok bisa ya... Wellleehh..Wellleehhhh.. Pantesan antebbb waktu ku angkat.. he he...
Dan masih info dari Pak Andi berat koper istriku juga mencapai 37 Kg.
Kemarin sebenarnya saya dicari petugasnya tetapi berhubung akunya tidak ada ya sudah dibiarin.
Alhamdulillah... amannn pikirku. Beruntung kemarin saya tidak nungguin koper.. tapi ngejar setoran shalat di Masjidil Haram. Jadi tidak repot repot ditanyain ini itu.
Untungnya Pak Andi juga nggak tahu kalo ada sebagian barang-barangku yang kutitipkan di kopernya Pak Abu. Kalo Pak Andi sampai tahu, pastinya akan tambah terkaget kaget beliau. He he he...
Jadi..., Siapa lagi yang mau berguru pada "Master Of Packing Koper" hi hi hi....
Ada ada saja...!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar